Assalamualaikum Wr.Wb.

"Blog ini berisi tentang hal-hal menarik tentang kebudayaan daerah Lampung serta informasi lainnya yang tak kalah menariknya...di baca yuk...semoga bermanfaat...! Jika kalian ingin menambahkan atau mengomentari sesuatu tentang blog ini silahkan ketik di komen ya..."
Powered By Blogger

Selasa, 15 Februari 2011

Asal Mula Keratuan Ratu Melinting dan Keratuan Darah Putih

Ratu Dipugung atau Ratu Galuh mempunyai dua orang anak laki-laki. Anak pertama bernama Siginder Alam Dang dan yang kedua bernama Gayung Gerunggung. Siginder Alam mempunyai seorang anak gadis yang bernama Puteri Sinar Kaca, sedangkan Gayung Gerunggung juga mempunyai seorang anak gadis yang bernama Puteri Sinar Alam.

Kala itu datanglah Sultan Banten ke Lampung. Ia melihar cahaya terang yang memancar dari bumi ke langit. Sultan mendapat firasat bahwa di Pugung ada seorang puteri yang dapat mengakibatkan hal baik jika menikah dengannya. Ratu Dipugung menunjukkan cucunya yaitu puteri Siginder Alam yang tak lain adalah Puteri Sinar Kaca. Dan kemudian Sultan pun menikahi Puteri Sinar Kaca.

Beberapa lama setelah Sultan menikahi Puteri Sinar Kaca, Sultan memutuskan untuk kembali sementara ke Banten tanpa Puteri Sinar Kaca. Belum lama Sultan berada di Banten, ia melihat kembali cahaya terang yang memancar dari bumi ke langit seperti yang ia lihat sebelum menikahi Puteri Sinar Kaca. Sang Sultan berkata dalam hatinya,"Jika demikian, tentu puteri itu masih ada di Pugung (Lampung). Puteri yang kunikahi ternyata bukanlah yang terlihat sinarnya itu. "Oleh sebab itu, Sultan memutuskan untuk kembali ke Lampung, tujuannya bukan untuk menemui istrinya "Puteri Sinar Kaca" tetapi akan mencari dan menikahi sesegera mungkin puteri yang terlihat sinarnya tadi.

Setelah tiba di Pugung, ia terus berkata kepada kakeknya yaitu Ratu dipugung, bahwasanya yang dinikahinya itu bukanlah putri yang dilihat di dalam sinar yang dilihatnya. Ratu Dipugung lalu menunjukkan cucunya yang lain, puteri Gayung Gerunggung yang bernama Puteri Sinar Alam. Akhirnya Sultan pun menikahinya. Beberapa lama setelah Sultan menikahi Putri Sinar Alam, Sultan memutuskan untuk kembali lagi sementara ke Banten tanpa Putri Sinar Alam.

Beberapa lama setelah sag Sultan berada di Banten, Puteri Sinar Kaca melahirkan seorang putera yang dibei nama Kejalo Bidin. Dan kemudian Putri Sinar Alam pun melahirkan seorang putera yang diberi nama Kejali Ratu. Kejalo Bidin dan Kejali Ratu tumbuh dan besar di Pugung Lampung. Saat mereka bermain di halaman rumah mereka, mereka melihat tiga ekor burung perkutut yang hinggap di pelepah pohon kelapa, mereka memandang ketiga ekor burung perkutut tersebut dan berlari kepada ibu mereka dan bertanya.

"Mengapa burung perkutut itu ada tiga ekor, biasanya hanya ada sepasang burung perkutut?"Tanya Kejalo Bidin (anak Putri Sinar Kaca). Puteri Sinar Kaca pun menjawab,"Yang di sebelah kiri adalah induknya, di tengah adalah anaknya, dan di sebelah kanannya adalah anaknya." Kejalo Bidin pun melontarkan kata-kata "Berarti kami pun mempunyai seorang ayah pula, siapa ayah kami ibu?

Purri Sinar Kaca pun tidak berkenan untuk menjelaskan kepada keduanya. Dengan bersikeras mereka berdua selalu memaksa Putri Sinar Kaca untuk mejelaskan kepada mereka. Dan akhirnya Putri Sinar Kaca menjelaskan kepada mereka berdua bahwa ayah mereka adalah sama yaitu Sultan Banten.

Setelah mereka berdua tumbuh dewasa, mereka berdua pun memutuskan pergi ke Banten untuk menemui ayah mereka yaitu Sultan Banten. Sultan Banten pun tidak langsung percaya pada pernyataan mereka berdua dan sang Sultan memutuskan untuk menoreh pedangnya di dahi kedua bersaudara tersebut, jika darah putih yang keluar dari dahi mereka maka benar mereka berdua adalah putranya.

Sang Sultan pun mencabut pedangnya dan menorehkannya ke dahi kedua bersaudara itu. Ternyata darah putih bercampur kemerahan keluar dari dahi Kejalo Bidin, sedangkan darah putih keluar dari dahi Kejalo Ratu. Sang Sultan pun langsung percaya dan yakin bahwa mereka berdua adalah putra kandungnya.

Sultan pun memberikan gelar kepada kedua putra kandungnya. Kejalo Bidin diberi gelar ”MINAK KEJALO BIDIN”, sedangkan Kejalo Ratu diberi gelar ”MINAK KEJALO RATU DARAHPUTIH”.

Mereka berdualah yang menjadi cikal bakal kebuaian Melinting dan kebuaian Ratu Darahputih. Minak Kejalo Bidin di Melinting dan Minak Kejalo Ratu Darahputih di Kalianda.

Setelah bertahun-tahun sejak peristiwa itu, Ratu Dipugung meminta dua orang ini mendirikan keratuan baru di dalam keratuan Ratu Dipugung. Minak Kejalo Bidin diminta mendirikan keratuan di Melinting (Labuhanmaringgai) dan Minak Kejalo Ratu Darahputih di Kalianda. Keturunan Ratu Darahputih di Kalianda diantaranya adalah Raden Intan yang menjadi pahlawan nasional asal Lampung (perkiraannya Raden Intan keturunan yang ketujuh dari Minak Kejalo Ratu Darahputih).


Setelah kalian baca cerita di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apakah Judul cerita di atas?
2. Siapakah nama kedua cucu Ratu dipugung?
3. Siapakah nama putera dari Putri Sinar Kaca dan Putri Sinar Alam?
4. Mengapa Sultan Banten bersikeras untuk menikahi kedua cucu dari Ratu Dipugung?
5. Ceritakan secara singkat bagaimana asal mula keratuan Melinting(Labuhanmeringgai) dan Keratuan Darahputih di Kalianda dengan bahasamu sendiri?

6 komentar:

  1. thanks for postingannya mbak ^^
    membantu banget....

    BalasHapus
  2. terimakasih infonya. saya mau bertanya, ketika sultan melihat cahaya untuk kedua kalinya itu, posisi sultan sedang berada di banten atau perjalanan pulang ke lampung? mohon di jawab ya mbk..saya sedang butuh cerita ini. trimakasih..

    BalasHapus
  3. berdasarkan budayawan Gunung Sugih Besar (Pengeran Raja Alam IX) bahwa Syarif Hidayatullah waktu mau melamar diantar oleh Tuan Segarit. tks

    BalasHapus
  4. Ini sejarah atau cerita anak anak sebelum bobok ?. SULTAN BANTEN yang pertama adalah Maulana Hasanudin anak dari Syarif Hidayatullah Cirebon. Maaf.

    BalasHapus
  5. itu memeng benar cerita nya tpi tidak lengkap dn akurat..maulana sultan hasanudin itu emg benar anak dri sunan gunung jati syrif hidayatullah cerebon..dn ratu di pugung itu memang bnar mnjdi selir sultan hasanudin banten..dn soal ratu sinar kaca itu ratu balau ..yg di peristrikn raja lampung tulang bawang haji pejurit sarif hidayat turllah tulang bawang.klau mau tau raja lampung tulang bawang hji pejurit sarif hidayat turllah adalah murid dari sunan gunung jati yg di angkt langsung dn iya menimba ilmu dari banten bersa sultan hasanudin..dn di saat itu lah raja lampung tulang bawang mau pulang ke pagar dewa.dn sultan hasanudin memberikn selir ratu pugung lampung di saat itu iya sedang hamil.sentak kaget hji pejurit knpa dmikian..krn sultan hasanudin salah pilih trnyata bukan iya yg punya cahya itu yg iya ingin kn.tpi kk nya.ratu balau..ahir nya membawa pulang ratu pugung itu..dan amanat sultan hasanudin tuk hji pejurit sarif hidayatullah raja tulang bawang agar iya mempersunting ratu balau yg brcahya itu tuk mnjdi istri y yg sah nya.krn sultan hasanudin sudh malu n kcwa salah pilih..ahir y di sunting lah ratu balau oleh raja lampung tulang bawang hji pjurit hidayatullah..itu lah crita yg sebenar nya..

    BalasHapus